![]() |
Akademisi Universitas Islam Kalimantan Dr Didi Susanto |
Baca Juga: Wanita Berkendara, Ini Tips Aman Naik Sepeda Motor
Menurutnya, anak-anak Indonesia jarang sarapan pagi, dan berimbas pada kegiatan sekolah (kecerdasan berpikir anak).
Kalsel memiliki potensi perikanan relative baik dan melimpah, sehingga konsumsi ikan sungai dan laut bagi anak-anak mudah didapatkan. “Ya, kawasan pesisir laut dan kawasan sungai cukup banyak di Kalsel. Itu bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pengelolaan MBG,” papar alumni doktor Universitas Negeri Semarang ini. Selain itu, sambungnya, usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui penguatan gizi bagi anak sekolah.
Termasuk, ujar mantan Dekan Fakultas Farmasi ini, mampu memberdayakan UMKM dan ekonomi kerakyatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Seperti Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Barito Kuala kawasan pesisir cukup banyak tambak ikan sehingga dapat menyumbang sektor perikanan. “Ini perlu dimaanfaatkan dan dikelola secara baik, ikan melimpah untuk kebutuhan MBG,” paparnya.
Baca Juga: Wanita Berkendara, Ini Tips Aman Naik Sepeda Motor
Apalagi, bebernya, terlihat anak-anak di pesisir laut kecerdasannya luar biasa, karena mengkonsumsi ikan relative tinggi.
Meski begitu, Ia menyadari anggaran MBG relatif besar. “Nah, untuk Kalsel tinggal mengelola saja lagi, dan MBG dapat berjalan secara konsisten,” tuturnya.
Didi juga menyarankan CSR perusahaan dapat digandeng secara merata untuk mengatasi pengeluaran MBG. ‘Hasil MBG dapat dilihat ke depannya. Sebab saat ini kita prihatin dengan anak-anak sekolah menengah ada juga yang tidak bisa perhitungan perkalian. Apakah ini faktor gizi? MBG bisa menjadi investasi SDM,” bebernya.
Baca Juga: Wanita Berkendara, Ini Tips Aman Naik Sepeda Motor
Didi Susanto berharap Pemkab/kota dapat berkolaborasi dengan pengusaha di Kalsel. ‘Kalsel terkenal dermawan luar biasa. Saya kira jika ini dapat dilakukan biasa MBG dapat teratasi dan MBG secara konsisten terlaksana di daerah ini,” imbuhnya. (adh/tim)