PORTALBANUA.COM - BANJARMASIN
Pelayanan Katerisasi Otak (Neurointervensi) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin merupakan pelayanan satu-satunya di Kalimantan, dengan tindakan pencegahan terhadap penyakit stroke. ‘Pasien RSUD Ulin Banjarmasin telah menerima manfaat dari tindakan pencegahan terhadap penyakit stroke,’ ucap Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr Diauddin, M.Kes, Sabtu (11/5/2024).
Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) dipercaya Pemerintah Pusat untuk memberikan pelayanan stroke tingkat lanjutdalam pencegahan penyakit stroke yang setara dengan rumah sakit nasional bahkan internasional.
Baca Juga: 1-7 Mei 2024, NasDem Kalsel Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah
‘Ini merupakan rangkaian transformasi pelayanan kesehatan rujukan dari kementerian diantaranya kanker, jantung, stroke, urenopologi serta kesehatan ibu dan anak,’ tuturnya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Saraf & Ahli Neurologi Intervensi Staf Kelompok Staf Medis (KSM) Ilmu Penyakit Saraf RSUD Ulin Banjarmasin, dr M Welly Dafif, Sp.N, FINA menyebutkan, katerisasi ini merupakan teknik terbaru untuk pencegahan stroke dan terapis stroke menggunakan kateter sehingga bisa memeriksa penyakit.
“Layanan ini hampir sama dengan pemeriksaan katerisasi jantung. Namun, jika di jantung dipasang di lengan, sedangkan Kateterisasi Otak di pasang di paha,” tuturnya.
Baca Juga: 1-7 Mei 2024, NasDem Kalsel Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah
Pelayanan ini, sambungnya, memiliki Angka komplikasi kurang dari 2 persen dengan tindakan yang dilakukan hanya sayatan kecil 2-3 milimeter serta masa penyembuhan maksimal 2 hari.
Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr Diauddin, M.Kes didampingi Dokter Spesialis Saraf & Ahli Neurologi Intervensi Staf Kelompok Staf Medis (KSM) Ilmu Penyakit Saraf RSUD Ulin Banjarmasin, dr M Welly Dafif, Sp.N, FINA dan dr Hj Lily Runtuwene, Sp.S |
“Alat yang di pasang pun hanya jarum kecil saja, alat kateter tersebut untuk melihat apakah di otak terdapat sumbatan atau tidak. Sehingga, dari hasil tersebut maka dapat dilakukan penyembuhan, serta dapat mencegah kecacatan pasien stroke,” bebernya.
Sedang dr Hj Lily Runtuwene, Sp.S mengaku, yang dilakukan neurointervensi adalah diagnosis. ‘Tindakan ini memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi, mengingat pengerjaannya tidak membutuhkan waktu yang lama seperti operasi terbuka pada umumnya,’ tambahnya.
Baca Juga: 1-7 Mei 2024, NasDem Kalsel Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah
Dari awal dibuka hingga saat ini sudah ada 281 tindakan, jelasnya, dilakukan dalam mengurangi angka penyakit stroke terjadi di masyarakarat dan semua biaya ditanggung BPJS Kesehatan.
Neurointervensi adalah tindakan yang dilakukan pada pembuluh darah di otak untuk membuka sumbatan (thrombectomi, rhtombolysis) pemasangan ring pada pembuluh darah otak, untuk menutup kebocoran pembuluh darah akibat kelainan bawaan atau untuk visualisasi pembuluh darah otak.
Baca Juga: 1-7 Mei 2024, NasDem Kalsel Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah
Hadir dalam pertemuan di aula 1 Lantai 7 Gedung Ulin Tower RSUD Ulin Banjarmasin yakni Wadir Medik Keperawatan, Plt Wadir Penunjang Non Medik Hukum dan Diklat, Plt Wadir Administrasi Umum dan Keuangan, Kabid Hukum dan Humas, Kabid Yanmed, Kabid Penunjang, Kasi Humas dan Informasi, Ketua KSM Saraf dr M Welly Dafif, Sp.N, FINA, dan dr Hj Lily Runtuwene, Sp.S. (adh/tim)
Follow Portal Banua di Google News Cek Berita Lainnya
0 Komentar