Silaturahmi Tokoh Kerukunan dalam Penguatan Moderasi Beragama

PORTALBANUA.COM - BANJARBARU

Silaturahmi Tokoh Kerukunan dalam Penguatan Moderasi Beragama digelar di Aula Jeddah Asrama Haji Landasan Ulin Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (28/12/2023).

Bertajuk ‘Merawat Keberagaman untuk Kalsel Babussalam Aman, Damai dan Bermartabat’ menghadirkan Kepala Kanwil Kemenag Kalsel Dr HM Tambrin, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Setda Provinsi Kalsel Sulkan, Direktorat Bimas Polda Kalsel AKBP Rudi Hartono SIK MM, Asisten InteIijen Kejati Kalsel I Wayan Wiradharma SH MH, Korem 101 Antasari melalui Komandan Kodim 1007/Banjarmasin Letkol Inf Arman Aris Sallo.

Baca Juga: Program Strategis Menuju PON 2024 Aceh-Medan

“Demi merawat keberagaman di Kalsel Babussalam, penting untuk memperkuat moderasi beragama,” ujar Sulkan mewakili Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Kamis (28/12/2023).

Menurutnya, gagasan moderasi beragama menjadi solusi untuk meredam ancaman radikalisme, terorisme, dan ujaran kebencian atau sentimen terhadap agama-agama lain.

Bahkan, sambungnya, sikap moderasi beragama menjauhkan dari tindak kekerasan dan keekstreman dalam praktik beragama. “Seluruh perwakilan tokoh agama berkomitmen dalam memperkuat sikap moderasi beragama di Kalsel,” harapnya.

Baca Juga: Program Strategis Menuju PON 2024 Aceh-Medan

Ia juga menghimbau, berupaya menanamkan dan membudayakan sikap tersebut diantara rekan-rekan umat beragama. Indonesia terdiri dari berbagai ras, suku bangsa, dan agama, jelas mantan Kepala BKD Kalsel ini, termasuk Kalsel.

“Jadi,  meski mayoritas penduduknya beragama Islam, tapi mengakui keberadaan agama lain, seperti Kristen, Buddha, dan Hindu, tentu sangat dihormati sebagai wujud toleransi dalam keberagaman,” tambahnya.

Kepala Kanwil Kemenag Kalsel Dr HM Tambrin di Silaturahmi Tokoh Kerukunan dalam Penguatan Moderasi Beragama

Untuk itu, Ia menekankan, dalam menyebarkan wawasan keagamaan pada umat masing-masing, harus dibingkai dengan pesan-pesan perdamaian.

Baca Juga: Program Strategis Menuju PON 2024 Aceh-Medan

“Agama harus dipakai sebagai sarana untuk menjaga persatuan dan kesatuan, seirama dengan nafas Bhinneka Tunggal ka. Nilai-nilai agama tidak boleh disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu, sehingga maknanya terdistorsi dan menyebabkan perpecahan,” tuturnya.

Sulkan pun meminta, para tokoh agama, bersama-sama pemerintah dan aparat penegak hukum, kiranya dapat membantu mengawal perdamaian dan membangun harmoni di tengah perbedaan.

“Kita hadir sebagai penyejuk yang merawat nilai-nilai toleransi di Kalsel Babussalam. Lawan semua narasi provokatif dengan pesan dan hikmah yang positif, baik yang kita tunjukkan secara langsung, maupun lewat media sosial,” ujar Sulkan.

Baca Juga: Program Strategis Menuju PON 2024 Aceh-Medan

Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, Dr HM Tambrin mengingatkan, untuk selalu memantapkan dan meningkatkan sumber daya diri, dengan membekali diri sendiri, hingga anak-cucu dengan pemahaman dan praktik beragama yang moderat, menempa kematangan mentality dan skill yang kompetitif menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Mari kita bersama dan bersatu dalam perbedaan, saling mengisi, saling melengkapi, saling menghargai dan saling menghormati. Bersama kita merawat dan  memantapkan keberagaman. Kalsel Babussalam, Pintu menuju Keselamatan untuk Umat, Masyarakat Kalsel aman, damai dan bermarbat,” tandasnya.

Direktorat Bimas Polda Kalsel AKBP Rudi Hartono SIK MM mengakui, cukup banyak persoalan yang dihadapi seperti ideologi dan radikalisme lainnya.

Baca Juga: Program Strategis Menuju PON 2024 Aceh-Medan

Apalagi, sambungnya, menjelang Pemilu 2024, tentu banyak dampak seperti konflik internal partai politik, maraknya narkoba, berita hoax, ekonomi di musim kemarau. “Polri hadir di tengah masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan kantibmas, sehingga tercipta rasa aman, ketertiban dan tidak dihantui rasa takut,” kata Rudi Hartono.

Keamanan menjadi tanggung jawab bersama, sebab itu dalam menjaga kamtibmas, maka Polri terus menjalin kerjasama dengan Kemenag Kalsel, dan berbagai tokoh agama, dalam memelihara kerukunan berbagsa bernegara.

Asisten InteIijen Kejati Kalsel, I Wayan Wiradharma SH MH mengatakan, pihaknya turut serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, bahkan terus memberikan pengawasan terhadap aliran kepercayaan. “Kita tetap melakukan langkah persuasif dan koordinatif, sehingga tidak terjadi penodaan agama dan kepercayaan,” paparnya.

Baca Juga: Program Strategis Menuju PON 2024 Aceh-Medan

Komandan Kodim 1007/Banjarmasin Letkol Inf Arman Aris Sallo memastikan, selalu bekerjasama dengan instansi seperti kepolisian dan kelompok masyarakat untuk mengamankan negara.

Meski tugas pokok TNI sudah sangat jelas dalam menegakkan keutuhan negara, melindungi segenap bangsa dari gangguan. “Kami tetap menjaga keutuhan negara dan menghadapi ancaman militer negara lain yang melakukan invasi,” imbuhnya.

Hadir pulaLintas Forum Kerukunan Beragama, MUI, Muhammadiyah, NU, Kemenag se-Kalsel, Pokja Lintas Agama, dan undangan lainnya.(adhi/tim)

Follow Portal Banua di Google News Cek Berita Lainnya    

 

0 Komentar