PORTALBANUA.COM - BANJARMASIN
Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK secara virtual menyebutkan, daya tahan resiliensi dari perekonomian Indonesia terjaga baik.
Meski tengah kondisi global mengalami goncangan dan ketidakpastian, namun perekonomian masih tetap stabil.
Baca Juga: Semakin Mewah, Big Skutik Premium New Honda PCX160 Hadir dengan Warna Terbaru
“Kedua adalah langkah-langkah kita melakukan pengembangan, penguatan dan berbagai roadmap yang sudah diterapkan mulai menunjukkan tahap-tahap awal dari penguatan yang semakin solid dari industri-industri terkait dengan langkah-langkah itu tadi,” ujar Mahendra.
Ketiga dijelaskan Mahendra adalah
ruang pertumbuhan perekonomian Indonesia di waktu yang akan datang terbuka.
Baik dilihat dari kacamata sektor yang berlangsung maupun dalam konteks terkait
dengan perbaikan akses literasi ataupun kontribusi sektor jasa keuangan yang
akan semakin besar lagi terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi.Pelayanan OJK Makin Baik dan Cepat
“Pada tahun 2023 ini, negara-negara di kawasan Asia Pasifik yang mengalami pertumbuhan ekonomi melambat cukup drastis dibandingkan tahun 2022. Misalnya, Malaysia dari 8,7 persen tahun 2022 diperkirakan turun menjadi 3,9 persen di tahun 2023,” bebernya.
Baca Juga: Pelindo Salurkan Bantuan TJSL Rp2,8 Miliar
Nagara lainnya, Filipina, sambung Mahendra, dari 7,6 persen di tahun lalu menjadi 5,6 persen di tahun ini. Lalu, ada Vietnam dari 8 persen di tahun lalu diperkirakan turun jadi 4,7 persen pada tahun ini.
“Indonesia sendiri, dari 5,3 persen pada tahun lalu, diperkirakan tumbuh 5,0 persen di tahun ini. Artinya, dari segi daya tahan resiliensi menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia lah yang memiliki resiliensi tertinggi di tahun 2023 ini di tengah kondisi global yang tidak mudah,” ucapnya. (adh/tim)
Follow Portal Banua di Google News Cek Berita Lainnya
0 Komentar