PORTALBANUA.COM - BANJARMASIN
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan dan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mendorong Bank Perekonomian Rakyat (BPR) semua lebih ‘sehat’.
“OJK terus mendorong BPR se-Kalsel, tetap sehat dan memenuhi target,” ucap Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalsel, Darmansyah, kemarin.
Ia menyebutkan, di Kalsel ada 16 BPR. 1 BPR Syariah, 15 Non Syariah. Kondisi 14 BPR sehat, satu cukup sehat dan satu kurang sehat, dan dua BPR belum memenuhi modal inti minimum.
Baca Juga: Pasar Murah Sembako Digelar di Taher Square Banjarmasin
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan, Darmansyah mengungkapkan kedua BPR itu adalah BPR HSS dan BPR Naga Jaya Raya.
“Sampai Oktober 2023, modal BPR HSS Rp5,49 miliar dan BPR Naga Jaya Raya Rp3,86 miliar. Kita dorong terus agar terpenuhi minimal Rp6 miliar, masih ada waktu hingga 31 Desember 2024,” tambahnya.
Baca Juga:Kartu ATM Bank Kalsel Berlaku Selama 5 Tahun
Lalu apa yang dilakukan OJK terhadap BPR yang tidak sehat, Darmansyah mengatakan, OJK terus berupaya memperkuat bank dengan melakukan konsolidasi, dan tidak melakukan penutupan yang disengaja.
BPR Terus Maju untuk Memenuhi Dana Minimal
“Namun kalau bank itu tidak mampu, ya harus ditutup, karena ada kepentingan masyarakat disana dalam bentuk simpanan, itu yang harus diamankan,” tegas pria berdarah Minang itu.
Menurutnya, masyarakat tidak usah khawatir, karena semua simpanan masyarakat di bank dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Baca Juga:Kartu ATM Bank Kalsel Berlaku Selama 5 Tahun
“Apalagi kalau BPR, hampir semua dikembalikan. Kita dorong konsolidasi. Karena targetnya, dari 1.600 BPR, dalam 5 tahun ini turun menjadi 1.000 BPR. Intinya konsolidasi. Ada terjadi, 5 BPR menjadi satu BPR dengan 4 cabang, supaya menjadi BPR kuat,” terangnya.
Darmansyah menegaskan, kalau kondisi BPR sudah tidak sehat, maka mau tidak mau OJK harus menutup.
Baca Juga: Pojok Baca Ombudsman di Kota Banjarmasin Diresmikan
“Misalnya tidak ada lagi investor, modal tidak bisa nambah dan NPL (Non Performing Loean) terus meningkat, ya harus kita tutup,” imbuhnya. (adh/tim)
Follow Portal Banua di Google News Cek Berita Lainnya
0 Komentar