Daftar Tunggu Keberangkatan Haji Kalsel Capai 38 Tahun

PORTALBANUA.COM - BANJARMASIN

Daftar tunggu keberangkatan haji di Kalsel telah bertambah menjadi 38 tahun, atau naik 2 tahun dari 36 tahun pada tahun sebelumnya.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Selatan (Kalsel), H Muhammad Tambrin, mengakui, daftar tunggu keberangkatan haji di Kalsel meningkat drastis.

“Hingga Oktober 2023, pendaftaran haji di Kalsel mencapai angka 132.118 orang,” sebut HM Tambrin dalam sambutannya di Media Gathering Kanwil Kemenag Kalsel, di Fugo Hotel Banjarmasin.

Baca Juga:  Mumpung Free Jasa Service, Astra Daihatsu Persilahkan Customer Service Mobil di Bengkel Resmi

Kalsel, sambungnya, menjadi provinsi tertinggi dalam daftar tunggu keberangkatan haji di Indonesia.

Meski begitu, paparnya, jika dilihat dari perspektif kabupaten/kota, Kabupaten Sidrap di Sulawesi Selatan (Sulsel) memiliki daftar tunggu keberangkatan haji terpanjang, mencapai 40 tahun.

Ibadah haji bagi yang Mampu Diwajibkan
Penyebab utama dari panjangnya antrean daftar tunggu keberangkatan haji di Kalsel adalah kuota haji yang terbatas.

Tahun 2023, kuota keberangkatan haji di Kalsel hanya 3.836 orang. “Jadi, kuota haji yang terbatas inilah, daftar tunggu keberangkatan haji bisa mencapai 38 tahun,” tandas mantan Kepala Kemenag Tanah Laut ini.

Baca Juga: SMKN 1 Balikpapan dan Politeknik Negeri Banjarmasin Jadi Pemenang K3TAB 2023

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Kalsel, Rusbandi, berharap dukungan jurnalis dalam penyelenggaraan keberangkatan haji setiap tahunnya.

“Pentingnya sinergi dan kerjasama antara Kemenag Kalsel dan jurnalis dalam menyebarkan informasi akurat dan cepat ke masyarakat,” tuturnya.

Sebab itu, Ia pun mengapresiasi langkah ke depan dalam mensukseskan penyelenggaraan keberangkatan haji.

Baca Juga: Terong Ungu untuk Kesehatan

“Kegiatan Media Gathering bertajuk ‘Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah’ memperkuat hubungan antara Kemenag Kalsel dan media, serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang proses haji,” imbuhnya.

Selain H Muhammad Tambrin dan  H Rusbandi, juga hadir pula sebagai pembicara H Ahmad Safwani (Penyusun Bahan Pengawasan PIHK dan Umrah), Rasyid Luthfiyana (Analis Kebijakan), H Edy Murdiyanto (Pengelola Barang dan Jasa), H Nofirman (Pranata Komputer). (adh/tim)

Follow Portal Banua di Google News Cek Berita Lainnya   

0 Komentar