Marlene Schiappa |
PORTALBANUA.COM - JAKARTA
Menteri Sosial Ekonomi dan Asosiasi Prancis Marlene Schiappa menjadi sorotan usai
foto dirinya menghiasi cover majalah Playboy.
Dalam
halaman utama itu, ia tampak berpose menggunakan pakaian putih yang dinilai
cukup minim.
Banyak pihak yang mengomentari tindakan menteri itu, beberapa
menilai aksi tersebut tak pantas. Wawancara di majalah itu disebut berisi aktivitas dia soal hak-hak
perempuan dan LGBT.
Schiappa juga tak ambil pusing dengan kritik berbagai pihak tersebut. "Membela hak wanita untuk melakukan apa yang mereka inginkan dengan tubuh mereka: di mana saja dan kapan saja," tulis Schiappa di Twitter.
Di tengah hiruk-pikuk itu, editor Playboy, Jean Christophe
Florentin, mengatakan Schiappa adalah sosok yang sesuai untuk topik majalah
kali ini.
"Karena dia dekat dengan hak-hak perempuan dan dia mengerti itu bukan majalah 'macho' lama tapi bisa menjadi instrumen untuk tujuan feminis," kata Florentin, seperti dikutip Business Insider.
Terlepas dari itu, siapa sebetulnya Marlene Schiappa yang jadi
buah bibir usai muncul di cover majalah Playboy?
Schiappa
ditunjuk menjadi menteri pada Juli 2022. Sebelum di posisi ini, ia pernah
menjadi Wakil Walikota Le Mans (Sarthe) pada 2014-2022.
Ia juga dikenal sebagai penulis dan feminis di Prancis. Tak hanya menjabat sebagai menteri,
perempuan 40 tahun itu juga menjadi direktur kantor berita, associate
Director dari agen produksi konten online, dan pengusaha, demikian dikutip situs resmi pemerintah Prancis.
Schiappa juga sering menjadi pelatih dan pembicara di isu hak-hak perempuan. Pejabat kelahiran 16 November 1982 itu memang vokal terhadap isu perempuan dan sudah lama menjadi advokat untuk hak-hak perempuan. Kemudian pada 2017, ia ditunjuk Menteri Kesetaraan Gender pertama di Prancis.
Baca Juga: Tips Agar Terhindar Jadi Korban Kejahatan Saat Liburan ke Luar Negeri
Dalam peran ini, ia berhasil mempelopori undang-undang
pelecehan seksual baru pada 2018. Aturan tersebut memungkinkan denda langsung
bagi laki-laki yang melakukan catcalling, melecehkan, atau membuntuti perempuan
di jalan, demikian laporan CNN.
Saat ditanya soal kesulitan menarik batas antara
pelecehan dan rayuan, ia menjawab situasi saat itu sudah tak aman. "Kami tahu betul pada titik mana kami mulai
merasa terintimidasi, tidak aman, atau dilecehkan di jalan," kata
Schiappa, dikutip AFP.
Ibu dua anak ini juga merupakan seorang penulis dan blogger yang produktif sebelum berkarier di dunia politik.
Baca Juga: Besok Cair THR Lebaran ASN 2023,
Ia kerap menulis tentang tantangan menjadi ibu,
kesehatan perempuan, dan kehamilan. Schiappa juga menulis sebuah buku yang
menawarkan tip seks bagi orang dengan kelebihan berat badan pada 2010.
Namun, buku itu tak mendapat sambutan yang meriah,
beberapa kritikus justru menganggap buku Schiappa menyebarkan stereotip. (adh/tim)
Follow Portal Banua di Google News Cek Berita Lainnya
0 Komentar