portalbanua.com, JAKARTA
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjadwalkan, jalan tol Semarang-Demak Seksi 2 ruas Sayung-Demak beroperasi fungsional pada 18 November 2022 mendatang. Hal itu disampaikan saat meninjau pengerjaan proyek tol sepanjang 16,31 km tersebut.
Uji coba
pembukaan telah dilakukan sejak Jumat 12 November 2022 dengan skema buka tutup satu
arah.
"Saya sudah coba tadi, jalannya sudah bagus dan siap dilewati. Sisa penyelesaian pekerjaan meliputi gerbang tol, guard rail, dan pekerjaan timbunan saya minta agar segera selesai," kata Basuki dikutip dari akun Instagram Kementerian PUPR.
Selain itu, Kementerian PUPR
tengah mempercepat penggantian duplikasi Jembatan Callendar Hamilton
(CH) Wonokerto sepanjang 60 m. Disebutkan, saat ini progres konstruksi
sudah mencapai 59,89%.
Pembukaan fungsional ruas tol dan pembangunan duplikasi jembatan
bertujuan untuk membantu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Jalan
Nasional Pantai Utara (Pantura).
"Ini
sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Kepala BPJT
Dana Parikesit menambahkan, progres konstruksi di jalan tol Semarang-Demak
seksi 2 ruas Sayung-Demak saat ini sudah 97,82%. Sehingga, bisa mendukung
kebutuhan arus lalu lintas saat libur Natal dan Tahun Baru nantinya.
Dikutip
dari akun Instagram Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), saat ini
kemacetan kendaraan dari Semarang ke Demak bisa membutuhkan waktu 2 jam. Dengan
keberadaan jalan tol seksi 2 ini, waktu tempuh perjalanan bisa dipersingkat
jadi 45 menit saja.
Dia
menambahkan, keberadaan tol ini akan memberikan akses mudah menuju kota Demak.
Dengan begitu akan meningkatkan perekonomian dan mendukung kelancaran arus
logistik di pulau Jawa.
Seperti diketahui, jalan tol Semarang-Demak memiliki dua seksi.
Yaitu Seksi 1 (Semarang/Kaligawe-Sayung) sepanjang 10,69 km porsi pemerintah
yang ditargetkan selesai konstruksinya pada tahun 2024 mendatang.
Saat ini,
proses kepastian tanah yang terkena fenomena 'Atlantis' atau tanah musnah
sedang berjalan.
Dan, Seksi
2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 Km yang merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol
(BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
Selain itu,
Jalan Tol Semarang - Demak akan memiliki 2 buah simpang susun (SS), yakni SS
Sayung, dan SS Demak. Konstruksi Jalan Tol Semarang - Demak juga menggunakan
produk dalam negeri berupa beton precast yang diproduksi oleh PT WIKA Beton.
Dikutip
dari laman BPJT Kementerian PUPR, pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak
terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut juga diperkuat
oleh matras bambu setebal 17 lapis.
Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah dilakukan
juga dengan cara pemasangan material pengalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD
serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil
menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.
Selain itu
untuk, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dari pembangunan Tol
Semarang-Demak, Kementerian PUPR juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah
menyiapkan program relokasi lahan mangrove yang berada di sekitar pembangunan
Seksi 1 Tol Semarang-Demak ruas Semarang-Sayung. Terdapat 3 lokasi kawasan
mangrove yang akan direlokasi dengan total luas kurang lebih 46 hektare. (brt/adh/tim)