Gempa Cianjur: Versi BNPB 103 Orang Tewas, Sementara Versi Polisi 117 Orang



portalbanua.com, CIANJUR
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia pasca gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hingga saat ini mencapai 103 orang. Data tersebut diambil per pukul 9:55 WIB, Selasa (22/11/2022).

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, mayoritas korban meninggal dunia disebabkan karena tertimpa reruntuhan bangunan.

"Per Selasa (22/11) pukul 09.55 WIB dilaporkan 103 orang meninggal dunia. Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi," ujar Abdul melalui keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).

Selain itu, 25 orang masih dilaporkan hilang. Pencarian masih terus dilakukan hingga hari ini.

377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur, 1 orang luka sedang di Kabupaten bandung, 1 orang luka berat dan 9 orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, dan 2 orang luka ringan di Kabupaten Bogor.

Warga mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa yang tersebar di beberapa tiik. Selain itu, 8 KK mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan 4 jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor.

Sementara untuk kerusakan infrastruktur tercatat sebanyak 3.075 rumah rusak ringan, 33 unit rumah rusak sedang, dan 59 rumah rusak berat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa, kerusakan infrastruktur, lokasi pengungsian, dan kebutuhan mendesak.

Hingga Selasa (22/11/2022) pukul 06.30 WIB, gempa susulan tercatat sebanyak 118 gempa dengan magnitudo terkecil M1,5 dan terbesar M4,2.

Berbeda dari data BNPB, berdasarkan informasi yang dimilikinya, jumlah korban meninggal mencapai 117 orang. 

Hal itu disampaikan Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo. "Meninggal dunia 117 orang, 113 teridentifikasi, 4 dalam proses identifikasi, 1 belum teridentifikasi," jelas Dedi. (brt/adh/tim) 

0 Komentar