![]() |
Kepala BPOM Penny Lukito (kiri) |
portalbanua.com, JAKARTA
BPOM mengaku
menemukan obat baru yang terindikasi mengandung cairan etilen glikol (EG),
dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE). Obat itu berupa
Paracetamol drop dan paracetamol sirop yang mengandung cairan kimia berbahaya
melebihi ambang batas sehingga bisa menyebabkan gagal ginjal akut.
"Kami telah menemukan produksi sirop obat
parasetamol drop dan parasetamol sirop rasa peppermint PT Afi Farma," ujar
Kepala BPOM, Penny Lukito, di Kabupaten Serang, Banten.
Meski tidak menyebutkan nama merek dagangnya,
Penny menyatakan ada tujuh produksi PT Afi Farma yang mengandung EG dan DEG
melebihi ambang batas, sehingga bisa mengganggu kesehatan masyarakat, terutama
anak-anak.
BPOM telah memerintahkan perusahaan farmasi menahan sekaligus
menarik kembali peredaran obatnya, agar tidak dikonsumsi masyarakat.
"Ada tujuh produk dari PT Afi Farma yang
mempunyai kadar melebihi standar dan kadar bahan baku melebihi ambang batas,
sehingga kami hold produksinya," terangnya.
Terkait kasus gagal ginjal akut pada anak yang
merebak dalam beberapa di tahun 2022 ini, sebagai lembaga yang dipercaya
mengawasi peredaran dan penjamin mutu obat serta makanan, BPOM mengklaim telah
melakukan pengawasan hingga pemeriksaan kualitas secara seksama, sebelum barang
tersebut beredar di masyarakat.
"Sehubungan dengan kasus gagal ginjal akut
ini, berdasarkan proses penyidikan dan penyelidikan ditemukan pencemaran EG dan
DEG. Kami sudah melakukan pengawasan, sampling, pengujian, dan
pemeriksaan," jelasnya. (brt/adh/tim)