Perang Ukraina, Berbulan-bulan Suriah di Belakang Rusia

 

Perang Rusia dan Ukraina

portalbanua, JAKARTA

Rusia mendapat dukungan langka untuk perangnya di Ukraina. Dukungan itu disampaikan oleh Suriah di Majelis Umum PBB pada hari Senin (26/9/2022) waktu setempat.

"Suriah menegaskan kembali posisinya pada operasi militer khusus Rusia di Ukraina dan hak Rusia untuk mempertahankan dan mengamankan wilayahnya sendiri," kata Menteri Luar Negeri Suriah Faisal al-Meqdad di depan Majelis Umum PBB, dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (27/9/2022).

"Kami yakin Federasi Rusia tidak hanya membela dirinya sendiri tetapi juga keadilan dan hak asasi manusia untuk menolak hegemoni unipolar," imbuhnya.

 

BACA JUGA: Merasakan Taksi Online Listrik di California-Los Angeles


Suriah telah berbulan-bulan berada di belakang Rusia, mengakui republik-republik memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur dan menawarkan untuk mengirim pasukan Suriah untuk berperang bersama Rusia di Ukraina.

Rusia sendiri telah memberikan dukungan militer yang luas kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak 2015, membantu pasukan pemerintah Suriah memenangkan kembali sebagian besar wilayah negara itu dari oposisi dan militan setelah satu dekade konflik brutal yang telah menewaskan setengah juta orang.

 

BACA JUGA: Rusia Mobilisasi 300.000 Personel Tambahan dalam Operasi Militer di Ukraina

Dukungan kuat menteri Suriah terhadap invasi Ukraina tersebut berbeda dengan pidato dari mitra-mitra Rusia lainnya selama Sidang Umum tahunan PBB, yang ditutup Senin (26/9/2022) waktu setempat.

Salah satunya China, yang sebelum perang menjanjikan kerja sama yang luas dengan Rusia, dan India, mitra pertahanan bersejarah Moskow, keduanya menyerukan dialog untuk mengakhiri perang di Ukraina. (brt/adh/tim)


 

0 Komentar