Masjid Mungil di Kota London
portalbanua.com, LONDON
Menyusuri jalanan London di musim
semi bagai candu yang melenakan. Kota yang indah dengan berbagai bangunan
penting bersejarah berusia ratusan tahun ini seakan memancarkan aura magisnya.
Namun bagi umat Muslim, meski betah berkeliling, saat waktu salat telah tiba,
kewajiban untuk menunaikan salat tetaplah harus dilaksanakan. Untungnya tak
sulit menemukan tempat salat di kota ini.
Siang yang sejuk dengan suhu sekitar 11°C di tepian Sungai Thames. Sungai yang
membelah kota London ini mengalir tenang dari hulunya di daerah Cotswolds,
hingga bermuara di Laut Utara.
Seperti yang dilansir detiktravel (detik.com), salah satu pendapat mengatakan kata Thames
berasal dari kata Tamas yang dalam bahasa Sansakerta berarti gelap, karena
aliran airnya seringkali berwarna gelap. Sungguh menyenangkan memandangi
kapal-kapal wisata yang berlayar santai di atas riak-riak gelombang sungai di
bawah langit mendung kelabu.
BACA JUGA : Bank Kalsel Raih Penghargaan Top Digital Corporate Brand Award 2022
Sementara kapal HMS Belfast yang dulu pernah menjadi salah satu kapal perang
andalan kerajaan Inggris pada Perang Dunia II, kini di masa pensiunnya telah
berubah fungsi menjadi museum apung yang megah, bersandar di bantaran selatan
sungai Thames antara London Bridge dan Tower Bridge.
Setelah melewati HMS Belfast, perjalanan ke arah Tower Bridge seakan membawa
kita memasuki gerbang kerajaan dalam cerita dongeng. Jembatan gantung di atas
River Thames bergaya arsitektur Neo-Gothic ini memang sangat menakjubkan dengan
dua menara indah di sisi utara dan selatannya.
Meski telah dibangun sejak tahun 1886, salah satu landmark kota London ini
tetap berfungsi dengan baik, terbukti bagian jalan jembatan masih dapat
diangkat apabila ada kapal besar yang lewat.
Tepat di sisi utara Tower Bridge adalah Tower of London. Castle yang dibangun
tahun 1066 oleh William sang Penakluk (William the Conqueror) ini awalnya
berfungsi sebagai benteng sekaligus gerbang menuju ibukota kerajaan, karena
letaknya yang strategis di tepi River Thames.
Menurut UNESCO, Tower of London merupakan salah satu contoh istana benteng
peninggalan abad ke-11 terlengkap yang masih tersisa di Eropa. Itulah kenapa
castle ini masuk dalam daftar situs warisan dunia.
Pada perjalanannya, castle ini pernah menjadi tempat penyimpanan senjata dan
armada militer, penjara dan tempat penyiksaan sekaligus eksekusi bagi mereka
yang dituduh melakukan pembangkangan pada kerajaan, serta tempat penyimpanan
The Crown Jewels, berbagai mahkota kerajaan Inggris.
Ketika matahari mulai beranjak dan waktu salat tiba, umat Muslim bisa salat di
banyak pilihan masjid yang ada di sekitar pusat kota London. Salah satunya
adalah masjid kecil bernama Muslim World League. Masjid mungil ini seakan
terselip di antara kesibukan kota London.
Muslim World League sendiri adalah organisasi non-profit Islam yang berpusat di
Saudi Arabia, yang ingin menonjolkan Islam sebagai agama yang damai, moderat,
dan toleran. Masjid Muslim World League berlokasi di Goodge Street nomor 46,
tak jauh dari kawasan bisnis dan komersial Soho yang melegenda. Untuk sampai ke
sana, kita bisa naik bus merah London yang melewati Tottenham Court Road. Dari
sana berjalan sedikit ke arah Goodge Street.
BACA JUGA: Public Expose LIVE 2022 Ditutup Catatkan Rekor Baru Jumlah Peserta
Di sepanjang jalan kecil itu, aroma lezat menyeruak dari cafe dan restoran yang
menjual masakan dari berbagai negara. Ada masakan Palestina dan Lebanon, China,
Italia, Spanyol, dan lain-lain.
Di sudut jalan antara Goodge Street dan Charlotte Street, di sanalah masjid
Muslim World League berada. Secara ukuran, Masjid Muslim World League tidaklah
besar, bahkan seolah terjepit bangunan-bangunan di sekitarnya.
Desainnya cukup sederhana. Namun karpet biru muda tebal yang nyaman, serta
ornamen bercorak Timur Tengah di beberapa bagian dindingnya, membuat masjid ini
terlihat rapi dan bersih. Petugas penjaga masjidnya pun sangat ramah.
Pria berdarah Pakistan itu menceritakan bahwa ia memiliki anak yang sedang
menempuh pendidikan di Malaysia. Menurutnya, lingkungan Malaysia dan Indonesia
sangat kondusif bagi umat Islam untuk beribadah.
Mendengar pernyataan ini, betapa bersyukurnya kita di Indonesia dapat beribadah
dengan aman dan nyaman, serta hidup rukun dalam keberagaman. Setetes kesejukan
dan rasa damai perlahan merasuk di hati, dalam kesunyian sebuah masjid kecil,
di belantara kota London. (brt/tim)
0 Komentar